Senin, 06 Maret 2017

Teruntuk dirimu yang telah mengenalku.. [Chapt 1]



Assalamualaikum..
Ini mungkin pertama kalinya aku mengirim sebuah tulisan untuk dirimu,
dan entah mungkin tulisan ini akan berlanjut ke tulisan berikutnya
kamu telah mengenalku, dan begitupun sebaliknya aku telah mengenalmu
walaupun kita tak saling mengenal sepenuhnya,
aku telah meminta kepada yang menciptakan kamu,
agar kamu dapat menjadi sosok manusia yang berguna bagi agamamu,
agar kamu dapat memenuhi kesempurnaan agamamu bersamaku,
agar kamu dapat menjadi seseorang yang dapat menuntun keluara yang kamu bangun atas dasar agamamu,

Tetapi ada yang harus kamu ingat!
Untuk membangun sebuah keluarga tentulah tidak mudah, semudah apa yang kita bayangkan,
untuk membangun itu membutuhkan pondasi yang sangat kuat, agar keluarga yang kamu bangun tidak mudah runtuh
oleh berbagai ancaman luar maupun dalam.
untuk membangun membutuhkan pula dinding yang kokoh, jika ketika acaman luar ataupun dalam datang kedalam keluarga, kamu dapat menahan ataupun melindungi keluargamu dengan kekuatanmu sendiri
untuk membangun kamu pun membutuhkan atap yang sangan kuat, agar apapun yg menerpa keluarga yang
akan kamu bangun itu tetap terlindungi dan yang didalamnya pun terasa aman jika dilindungi.
semua yang telah aku tulis pastinya bukan apa apa selain atas dasar agama,
ya agama ISLAM.

Jika kamu ingin membangun sebuah keluarga pula, bukan hanya membangun, tapi harus pula dapat
mendidik, ya mendidik seorang istri dan anak-anakmu kelak.
berbicara soal anak,
anak adalah sebuah anugerah dari sang maha pencipta, rizky yang tak dapat ternilai harganya,
sebuah kebahagiaan yg pertama dirasakan sebuah keluarga, dan dapat pula menjadi titipan yang
sangat merepotkan,
kenapa bisa merepotkan?
Yang pertama, ia akan menyusahkan ibunya ketika didalam kandungan, pusing, mual, dan berbagai macam
kesakitan yg akan ibunya rasakan, tetapi seorang ibu tidak akan pernah merasa berat untuk mengandungmu
Yang kedua, ia akan menyusahkan ibunya ketika sudah waktunya untuk turun dan lahir kedunia, meskipun
jika situasi itu akan dapat menguntungkan sebelah pihak, untuk seorang ibu itu tidak menjadi masalah besar,
jika keuntungannya berpihak kepada anaknya maka ibunya akan menemuinya nanti di surganya Allah.
tetapi alangkah baiknya jika keuntungan itu terbagi, anaknya sehat dan ibunya selamat.
Yang ketiga, ia akan menyusahkan ketika sudah beranjak dewasa,
ia akan mengenal sebuah naluri, apa saja itu ?
Naluri Baq'a (Mempertahankan Diri), Naluri Tadayyun (Beraganma) dan Naluri Na'u (Berkasih Sayang)
untuk mengajarkan sebuah naluri tersebut harus benar-benar extra. extra energi, extra pikiran, dan extra
pengawasan.
jika anak belum baligh maka itu masih menjadi kewajibanmu untuk mempertanggung jawabkannya,
maka jika sudah baligh itu akan menjadi pengawasanmu untuk selalu menuntun ia kedalam hal yang
menurut agama itu baik dan boleh. hingga anak itu bisa hidup sendiri ataupun hidup untuk
memperjuangkan agamanya.

Bukan hanya itu, kamupun harus menjadi jembatan antara keluargaku dan keluargamu untuk saling
mendekatkan diri kedapa Allah, mengeratkan tali kekerabatan antara 2 keluarga besar yang berbeda latar belakang
dapat berbagi waktu untuk mereka, juga menyelesaikan persoalan - persoalan yang akan terjadi nantinya
sungguh melakukan itu semua takan mudah, perlu kekuatan doa, agar semua baik baik saja.
tapi tentu Allah akan selalu memberi ujian kepada hambanya,

wahai kamu sang adam yang mengenalku dan akupun mengenalmu
Untuk membangun sebuah keluarga itu bukan hanya perkara-perkara diatas saja..
ada hal yang paling penting dari semua yang penting diatas.
yaitu, Membangun keluarga untuk memperjuangkan agama ALLAH, iya ISLAM
memperjuangkan agama ALLAH dijaman sekarang ini tentu bukan hal yang mudah pula.
banyak sekali ujian demi ujian, tantangan demi tantangan untuk memperjuangkan agama ALLAH
mengkaji semua apa-apa yang telah ALLAH perintahkan didalam AL-Qur'an.
melaksanakan apa-apa yang sudah kita ketahui didalam agama ISLAM.

Aku tak ingin lagi menjadi orang yang melanggar apa yg telah ALLAH larang untuk kita lakukan,
aku tak ingin kita yang akan membangun sebuah keluarga terseret kedalam nyala api yang panas di akhirat nanti
aku tak akan pernah mau ketika keluarga yang akan kita bangun, tidak berdasarkan apa yang telah
ALLAH perintahkan kepada kita, tidadk sesuai dengan agama yang menjadi landasan hidup kita.

wahai kamu sang adam yang mengenalku dan akupun mengenalmu,
semoga kamu mengerti, dan semoga kamu dapat menerima apa yg telah aku paparkan sedikit disini,
jagalah hati mu, pikiranmu, pemahamanmu, dan nafsumu..
agar semua berjalan sesuai dengan tuntunan Rasulullah yang menjadi panutan bagi kita untuk dapat membangun sebuah keluarga
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar