Pembahasan tentang kondom nampaknya masih tabu bagi
sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian besar orang menganggap adanya
Pekan Kondom Nasional akan mendorong orang untuk melakukan perilaku seks
berisiko. Benarkah?. Menjawab pertanyaan itu, Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH mengatakan bukan itulah tujuannya,
melainkan untuk mengurangi penularan virus HIV melalui perilaku seks berisiko.
Pada faktanya pekan kondom nasional tersebut malah mendatangkan
masalah baru, bukan menyelesaikan masalah yang sudah ada. Apakah benar dengan
penyelenggaraan pembagian kondom itu dapat mengurangi penyakit HIV AIDS???. Data statistik penderita AIDS di negeri ini
menurut Departemen Kesehatan, jumlah kumulatif kasus HIV di Indonesia sejak
1987 sebanyak 5.904 sedangkan jumlah pasien AIDS dilaporkan sebanyak 10.384 dan
2.287 diantaranya meninggal dunia. Diperkirakan jumlah kasus sebenarnya
mencapai lebih dari 200 ribu kasus.
Hubungan seks bebas bagi remaja apalagi melakukan hal
itu di luar nikah dalam Islam disebut zina. dan Perzinahan dalam Islam itu
sangat dilarang. Dosanya Masuk dosa besar. Hukuman bagi pezina juga sangat
berat, yaitu dicambuk atau dirajam hingga meninggal bagi pelaku yang sudah
berpasangan.
Solusi penaggulangan AIDS adalah kembali kepada aturan Islam, yang mengatur
tentang pergaulan antar berbeda jenis dan sesama jenis, sehingga islam dapat
melindungi wanita maupun laki-laki dalam bergaul dan berteman saat di sekolah
atau dirumah.
Apalagi bagi rakyat Indonesia yang mayoritas muslim
ini sudah selayaknya menjadikan aturan dari Allah sebagai pedoman Hidup Manusia.
Bukan aturan manusia yang lemah dan terbatas, menjadi landasan hidup. Karena
aturan yang dibuat oleh manusia hanya aturan semu untuk orang yang tidak berfikir
dunia akhirat.
Created by AirinMF